BAB
II
ISI
ISI
I.
Sejarah Bismuth
Bismut berasal dari bahasa latin yaitu bisemutun
dan dari bahasa Jerman yaitu
Wismuth.
Pada masa awalnya, bismut sempat disangka sebagai seng dan timbal karena bismuth mempunyai kemiripan dengan elemen itu. Basilius akhirnya menjelaskan sebagian sifatnya di tahun
1450. Claude Francois Geoffroy
menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam ini berbeda dengan timbal.
Nama
bismut berasal dari kata Jerman berarti "massa putih". Bismut telah
dianggap sebagai elemen stabil terberat yang terjadi secara alamiah. Baru-baru
ini telah ditemukan sangat sedikit radioaktif: isotop perusahaan hanya alai bismuth-209 meluruh
melalui peluruhan alpha ke
talium-205
dengan waktu paruh
lebih dari satu milyar
kali perkiraan usia alam
semesta. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik
dan merupakan unsur kedua setelah raksa
yang memiliki konduktivitas
termal terendah. Senyawa bismuth bebas timbal
sering digunakan sebagai bahan kosmetik dan dalam bidang medis.
Bismut telah biasa toksisitas rendah untuk logam berat.
II.
Persenyawaan
dan Ikatan Bismut
Sama
halnya dengan antimony,
Bimut dengan konfigurasi electron [Xe] 4f14 5d10
6s2 6p3
Bismuth cenderung memenuhi aturan octet, maka
unsure bismut kurang 3 elektron dan cenderung pemakaian electron bersama dan membentuk ikatan kovalen dengan orbital
overlap (tumpang tindih). Contohnya
BiF5, dengan bentuk trigonal bipiramida.
Persenyawaan bismuth anatara lain :
Ø Trihidrida : Bismutin (BiH3)
Ø Oksida bismut : Bismut trioksida (Bi2O3)
Ø Bismut hidroksida : Bi(OH)3
Ø Halida
·
Trihalida
: Bismut triklorida (BiCl3), Bismut tribromida (BiBr3), Bismut
triiodida (BiI3)
·
Pentahalida
: Bismut pentafluorida (BiF5)
III.
Sumber dan Kelimpahan Bismut dialam
Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira 2 kali lebih
berlimpah daripada emas. Biasanya tidak ekonomis bila menjadikannya sebagai
tambang utama . Melainkan biasanya diproduksi sebagai sampingan
pemrosesan biji logam lainnya misalnya timbal, tungsten dan campuran logam
lainnya.
Bismut ini terdapat bebas dalam
bentuk bijih yakni bismutinit, produk sampingan dari peleburan timbale. Bijih
yang terpenting adalah bismuthinite atau bismuth glance dan bismite.
Negara-negara penghasil bismut terbesar adalah Peru, Jepang, Meksiko, Bolivia
dan Kanada. Kebanyakan bismut yang diproduksi di Amerika didapatkan sebagai
hasil produksi penyulingan timbal, tembaga, seng, perak dan bijih emas.
Yang paling penting bijih bismut
yang bismuthimite dan bismite. Bismuth terjadi secara alami sebagai logam itu
sendiri dan ditemukan sebagai kristal dalam bijih sulfida nikel, perak kobalt,
dan timah. Bismuth terutama diproduksi sebagai produk-oleh dari timah dan
peleburan tembaga, terutama di Amerika Serikat. Kepala daerah di mana ia
ditambang adalah Bolivia, Peru ', Jepang, Meksiko dan Kanada, namun hanya
sebatas dari 3.000 ton per tahun. Tidak ada perkiraan yang dapat diandalkan
tentang berapa banyak bismuth yang tersedia untuk ditambang, tetapi tampaknya
tidak mungkin dari sana akan pernah kekurangan dari logam ini.
Sumber
utama dari bismut adalah yang terdapat dalam keadaan bebas dan bijih sebagai
sulfide yang dikenal dengan nama bismutinit (Bi2S3),
bismuth (BiO3), serta bismutit (BiO)3CO3. Bismuth
ialah logam berwarna putih kelabu kemilau. Sifat Bismuth sangat keras dan rapuh
dan tidak dapat ditempa. Titik Cairnya 2710C dan keadaannya relative murni.
Bismuth diperoleh dari campuran berbagai unsur dalam kondisi alami. Proses
Pemisahannya dilakukan dengan pembersihan terlebih dahulu dimana Bismuth ini
terdapat dalam keadaan kurang bersih, sehingga diperlukan berbagai perlakuan.
Bismuth digunakan sebagai unsur paduan dengan logam lain yang memiliki titik
cair rendah.
Kelimpahan bismuth dialam antara
lain
Di alam: 0.0007 ppm (by weight)
|
Matahari : 0.01 ppm (by weight)
|
Meteor : 0.07 ppm
|
Kerak bumi: 0.048 ppm
|
Perairan:
|
Permukaan Atlantik: 5.1 x 10-8 ppm
|
Permukaan Pasifik : 4 x 10-8 ppm
|
Dasar Pasifik: 4 x 10-9 ppm
|
IV.
Sifat
dan Karateristik Fisika
Bismut adalah rapuh logam
dengan perak,-pink rona putih, sering terjadi dalam bentuk aslinya dengan warna-warni oksida
menodai menampilkan banyak warna dari kuning ke biru. Tangga spiral struktur
melangkah bismuth kristal
adalah hasil dari tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi di sekitar tepi luar
dari pada tepi bagian dalam. Variasi ketebalan lapisan oksida yang terbentuk
pada permukaan kristal penyebab panjang gelombang cahaya yang berbeda
mengganggu pada refleksi, sehingga menampilkan warna pelangi. Ketika dibakar
dengan oksigen,
bismut terbakar dengan biru api
dan oksida yang
bentuk kuning asap. Meskipun Ununpentium
secara teoritis lebih diamagnetic, tak lain logam
diverifikasi lebih alami diamagnetic dari bismut.
Meskipun hampir tak terlihat di alam, tinggi kemurnian
bismut dapat membentuk warna-warni khas kristal hopper. Bismut relatif tidak beracun dan memiliki
titik lebur yang rendah tepat di atas 271 ° C, sehingga Kristal dapat ditanam
menggunakan kompor rumah tangga, meskipun kristalyang dihasilkan akan cenderung
kualitas lebih rendah daripada-tumbuh kristal lab.
Unsur
ini merupakan kristal putih, logam yang rapuh dengan campuran sedikit bewarna
merah jambu. Ia muncul di alam tersendiri. Bismut merupakan logam paling
diamagnetik dan konduktor panas yang paling rendah di antara logam kecuali
raksa. Ia memiliki resitansi listrik yang tinggi dan memiliki efek Hall yang
tertinggi di antara logam (kenaikan yang paling tajam untuk resistansi listrik
jika diletakkan di medan magnet).
·
Bersifat logam
·
Membentuk kristal-kristal besar putih
kemerahan
·
Radius Atom: 1.7 Å
·
Volume Atom: 21.3 cm3/mol
·
Massa Atom: 208.98
·
Titik Didih: 1837 K
·
Radius Kovalensi: 1.46 Å
·
Massa Jenis: 9.75 g/cm3
·
Konduktivitas Listrik: 0.9 x 106
ohm-1cm-1
·
Elektronegativitas: 2.02
·
Titik Lebur: 544.59 K
·
Entalpi Penguapan: 179 kJ/mol
Diamagnetik
Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan
magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya
tidak nol. Bahan diamagnetic tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika
bahan diamagnetic diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan berubah gerakannya
sedemikian hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya
berlawanan. Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai
elektron orbital. Bahan
dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai 24
spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin
elektron berpasangan akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Permeabilitas bahan
diamagnetik adalah 0μμ<>mχ. Contoh bahan diamagnetik yaitu: bismut,
perak, emas, tembaga dan seng. Ciri-ciri dari
bahan diamagnetic adalah:
·
Bahan yang resultan
medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnyaadalah nol.
·
Jika solenoida
dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil.
·
Permeabilitas
bahan ini: u <> o.
V.
Sifat dan Karakteristik Kimia
Bismuth tidak larut dalam asam klorida disebabkan
oleh potensial standarnya (0,2 V), tetapi larut dalam asam pengoksid seperti
asam nitrat pekat, air raja, attau asam sulpat pekat panas.
Reaksi-reaksi
bismut antara lain:
1. Reaksi dengan Udara
4Bi + 3O2
2Bi2O3
2.
Reaksi dengan Air
2Bi + 3H2O
Bi2O3 + 3H2
3. Reaksi dengan Asam
2Bi + 6H2SO4
Bi2(SO4)3 + 6H2O+ 3SO2
4. Bereaksi dengan logam Mg
2Bi + 3Mg2+ Mg3Bi2
5. Bismut
biasa merah-panas itu bereaksi dengan air untuk membuat bismut (III) oksida.
2 Bi + 3H2O → Bi2O3+ 3 H2
2 Bi + 5 F2 → 2 BiF5
2 Bi
+ 3 F2 → 2 BiF3
2 Bi + 3Cl2 → 2 BiCl3
2 Bi + 3Br2 → 2 BiBr3
2 Bi + 3I2 → 2 BiI3
6 H2SO4+ 2Bi → 6 H2O + Bi2(SO4)3 + 3SO2
Bi + 6HNO3 → 3H2O + 3 NO2 + Bi(NO3)3
4 Bi + 3 O2 + 12 HCl → 4 BiCl3 + 6
H2O
VI.
Reaksi
identifikasi Bismut
1)
Hidrogen
Sulfida (gas larutan air jenuh) : menghasilkan endapan
hitam bismut sulfide.
2Bi3+ + 3H2S Bi2S3
+ 6H+
Endapan tak larut dalam
asam encer dingin dan dalam ammonium
sulfide. Asam klorida pekat yang mendidih melarutkan endapan saat gas hydrogen
sulfide dibebaskan.
Bi2S3 +
8H++ 2NO3- 2Bi3+
+ 6Cl- + 3H2S
Asam sitrat encer panas melarutkan
bismut sulfide, dan meninggalkan belerang dalam bentuk endapan putih :
Bi2S3 + 8H+ + 2NO3- 2Bi3+ + 3S
+ 2NO + 4H2O
2)
Larutan
ammonia : garam basa putih dengan berbagai komposisi . reaksi
kimia yang diperiksakan adalah :
Bi3+ + NO3-
+ 2NH3 + 2H2O
Bi(OH)2NO3 + 2NH4+
Endapan
tak larut dalam reagensia berlebihan ( perbedaan dari tembaga atau kadmium).
3) Natrium hidroksida :
endapan putih Bismut ( III ) hidroksida.
Bi3+ + 3OH- Bi(OH)3
Endapan
hanya sedikit sekali larut dalam reagensia berlebihan dalam larutan dingin , 2-
3 mg bismut terlarut per 100 ml natrium hidroksida (2M) . endapan larut dalam
asam:
Bi(OH)3 + 3H+ Bi3+ + 3H2O
Bila dididihkan , endapan
kehilangan air dan menjadi putih - kekuningan :
Bi(OH)3 BiO.OH + H2O
Baik endapan yang terhidrasi dan yang telah didehidrasi ,
dapat dioksidasikan dengan 4 – 6 tetes hydrogen proksida pekat , pada mana ion
bismutat terbentuk :
BiO.OH + H2O2
BiO3- + H+ + H2O
4) Kalium
iodida bila ditambahkan tetes demi tetes : Endapan hitam , bismut
(III) iodida:
Bi3+ + 3I- BiI3
Endapan
mudah melarut dalam reagensia berlebihan , pada mana terbentuk ion
tetraiodobismutat yang berwarna jingga :
BiI3 +
I- [ BiI4]-
Bila diencerkan dengan air , reaksi diatas akan berbuat
berbalik , dan bismut iodida hitam diendapkan lagi . Dengan memanaskan endapan
dengan air , ia berubah menjadi jingga, oleh pembentukan biismutil iodida :
BiI3 + H2O BiOI + 2H+ + 2I-
5) Kalium
sianida ( RACUN ): Endapan putih
, bismut hidroksida . reaksi ini adalah suatu hidrolisis :
Bi3+ + 3H2O + 3CN- Bi(OH)3 +
3HCN
Endapan
tak larut dalam reagensia berlebihan ( perbedaan dari ion kadmium ).
6) Air : Bila suatu larutan garam
bismut dituang kedalam air yang banyak , maka akan dihaasilkan suatu endapan
putih garam basa yang bersangkutan ,
yang larut dalam asam mineral encer , tetapi tak larut dalam asam tartarat
( perbedaan dari stibidium ) dan dalam hidroksida alkali ( perbedaan
dari timah ).
Bi3+ +
NO3- + H2O BiO(NO3) + 2H+
Bi3+ +
Cl- + H2O BiO.Cl +
2H+
7) Dinatrium hidtogen fosfat :
Endapan kristalin putih bismut fosfat.:
Bi3+ +
HPO42- BiPO4 +
H+
Endapan
hanya sedikit larut dalam asam mineral encer ( perbedaan dari ion – ion
merkurium (II) , timbel (II) , tembaga (II) , dan kadmium ) .
Dinatrium hydrogen arsenat bereaksi
secara analog ; hasilnya adalah endapan bismut arsenat yang putih :
Bi3+ +
HAsO42- BiAsO4 +
H+
8)
Uji
kering ( uji pipa tiup ) : Bila suatu senyawa bismut dipanaskan
diatas arang dengan natriumm karbonat dalam nyala pipa tiup , kita memperoleh
sebutir manik logam yang getas, yang dikelilingi oleh kerak kuning oksidanya.
VII.
Kegunaan /
Manfaat Bismut
“Bismanolâ€
adalah magnet permanen yang terbuat dari MnBi dan diproduksi oleh US Naval
Surface Weapons Center. Bismut mengembang 3.22% jika dipadatkan. Sifat ini
membuat campuran logam bismut cocok untuk membuat cetakan tajam barang-barang
yang dapat rusak karena suhu tinggi. Dengan logam lainnya seperti seng,
kadmium, dsb. Bismuth membentuk campuran logam yang mudah cair yang banyak
digunakan untuk peralatan keselamatan dalam deteksi dan sistim penanggulangan
kebakaran. Bismut digunakan dalam memproduksi besi yang mudah dibentuk. Logam
ini juga digunakan sebagai bahan thermocouple, dan memiliki aplikasi
sebagai pembawa bahan bakar U235 dan U233 dalam reaktor nuklir. Garamnya yang
mudah larut membentuk garam basa yang tidak terlarut jika ditambah air, suatu
sifat yang kadang-kadang digunakan dalam deteksi. Bismut oksiklorida banyak
digunakan di kosmetik. Bismut subnitrat dan subkarbonat diguanakan di bidang
kedokteran.
Bismuth logam digunakan dalam
pembuatan solder leleh rendah dan paduan fusible serta toksisitas menembak
burung rendah dan sinkers memancing. Senyawa bismut tertentu juga diproduksi
dan digunakan sebagai obat-obatan. Industri yang menggunakan senyawa bismut
sebagai katalis dalam akrilonitril manifacturing, bahan awal untuk serat
sintetis dan karet. Bismuth kadang-kadang digunakan dalam produksi tembakan dan
senapan.
a) Bismut sebagai pengobatan Tukak
Lambung
Tukak lambung ialah luka pada
lapisan dalam dari lambung atau pada usus dua belas jari (duodenum), yaitu
permulaan usus kecil. Tukak lambung adalah penyakit yang banyak penderitanya.
Di Amerika, sepersepuluh orang Amerika pernah menderita tukak lambung. Penyebab
utama dari tukak lambung adalah infeksi oleh bakteri, tapi ada juga sebagian
yang disebabkan oleh pemakaian jangka lama obat-obatan yang mengandung NSAID,
obat-obatan anti-inflamasi non-steroid, seperti
aspirin dan ibuprofen. Ada juga tukak lambung yang disebabkan tumor
ganas di lambung atau di pankreas. Tukak lambung tidak disebabkan oleh makanan
pedas atau oleh stress.
Helicobacter pylori (H. pylori)
adalah sejenis bakteri. Penelitian beberapa tahun yang lalu menemukan bahwa H. pylori merupakan penyebab hampir
semua penyakit tukak lambung, 80% pada tukak dalam lambung dan 90% pada tukak
usus duabelas jari. Infeksi H. pylori
tidak otomatis berkemabang menjadik tukak. Di Amerika hampir 20% orang berumur
dibawah 40 tahun terinfeksi bakteri ini, dan 50% orang berumur diatas 60 tahun
terinfeksi. Namun sebagian besar infeksi ini tidak berkembang menjadi tukak
lambung. Kenapa bakteri H. pylori
tidak selalau menyebabkan tukak belum diketahui. Mungkin sekali hal itu
tergantung pada keadaan orang yang terinfeksi, pada tipe H. pylori yang menjangkitinya, atau faktor-faktor lain yang belum
diketahui. Peneliti belum dapat memastikan bagaiman orang tertular oleh H. pylori, tetapi diperkirakan melalui
makanan atau air.
b)
Bismuth
Dalam Kedokteran
Bismut telah lama berhubungan dengan pengobatan. Penggunaan awal senyawa
bismut (bismut subnitrate) dalam pengobatan tampaknya telah digunakan pada Abad pertengahan. bismuth digunakan sebagai
obat pertama kali adalah pada tahun 1786 oleh Louis Odier untuk pengobatan
dispepsia. Selama ini, berbagai senyawa bismuth (subnitrate, subgallate,
subcitrate, tartrat, subcarbonate dan subsalisilat) telah digunakan untuk mengobati
sifilis, hipertensi, infeksi, penyakit kulit dan gangguan pencernaan.
Sejak 1970-an, dua senyawa bismuth paling sering telah digunakan dunia
yaitu bismut subsalisilat (Pepto-Bismol®) untuk pencegahan dan pengobatan diare
dan dispepsia, dan subcitrate bismut koloid (De-Nol®) yang diluncurkan pada
1976) untuk pengobatan tukak lambung. Yang terakhir ini ranitidin bismuth
sitrat (Tritec dan Pylorid) (BPS)
telah berhasil digunakan dalam pengobatan baik untuk penyakit tukak lambung dan
tukak duodenum. Hal ini dikatakan seefektif Antagonis histamin H2 seperti
simetidin.
c)
Potensi protein
target obat bismut
Mekanisme kerja obat bismut rumit dan tidak sepenuhnya dipahami. Secara
umum dipercaya bahwa obat bismut dibawa ke lendir lambung untuk membentuk
pelindung lapisan mungkin sebagai BiOCl dan kompleks bismut sitrat pada lubang
tukak. Mereka dapat menghambat Helicobacter
pylori dan juga berikatan kuat pada jaringan protein, glikoprotein lendir
dan enzim. Studi akumulatif menunjukkan bahwa protein (Peptida) kemungkinan
menjadi target potensial dari obat bismut. obat Bismut telah ditunjukkan untuk
berinteraksi dengan berbagai protein seperti transferin serum manusia,
laktoferin, Serum albumin, dan metallothionein. Pengikatan bismut untuk
laktoferin mungkin menghilangkan akuisisi besi H. pylori karena bakteri menggunakan host-spesifik laktoferin untuk
akuisisi besi. Tingkat serapan bismut oleh sel tunggal H. pylori juga ditemukan berkorelasi reversibel dengan tingkat
besi. Obat bismut juga telah dibuktikan menghambat beberapa enzim dari H. pylori. Ini menghambat aktivitas ragi
alkohol dehidrogenase dengan mengganggu situs seng dan mengubah struktur asli
enzim. bismut mungkin menargetkan beberapa protein dalam H. pylori patogen untuk menghambat sintesis enzim
penting seperti urease dan hidrogenase atau nikel-mengikat protein, yang
penting untuk kelangsungan hidup bakteri.
Mekanisme aksi molekul bismut
terhadap H. pylori yaitu:
·
penghambatan berbagai enzim yang diproduksi oleh H.
pylori termasuk urease, katalase dan lipase/fosfolipase.
·
penghambatan adhesi H. pylori untuk
permukaan sel epitel,
·
menghambat sintesis ATP,
·
penghambatan protein, sintesis dinding sel dan fungsi
membran
Di sisi lain, bismut dapat melindungi jaringan host dari cedera yang
berlebihan dengan (1) Cytoprotective dan efek penyembuhan ulkus pada mukosa dan
(2) penghambatan sekresi asam lambung. Urease adalah enzim yang mengandung nikel penting
untuk kolonisasi H. pylori dan
virulensiyang mengkatalisis-hydrolysis
urea untuk menghasilkan karbamat dan amonia. Sehingga dengan demikian
menetralisir lingkungan terdekat suatu bakteri untuk membantu kelangsungan
hidup di bawah kondisi asam dari lambung lumen dan mukosa. Bismut kompleks
seperti RBC sebagai serta beberapa triarylbismuthanes dapat menghambat
aktivitas urease tersebut. Penghambatan jack bean urease oleh senyawa triarylbismuthanes
telah menunjukkan kesesuaian dengan mengamati aktivitas antibakteri dari
senyawa terhadap H. pylori.
VIII. Bahaya
/ Dampak negatif
A. Efek bismut pada kesehatan
Bismuth dan garamnya dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, meskipun tingkat kerusakan tersebut biasanya
ringan. Dosis besar dapat berakibat fatal. Industri itu dianggap sebagai salah
satu kurang beracun dari logam berat. Keracunan yang serius dan kadang-kadang
fatal dapat terjadi dari injeksi dosis besar ke dalam rongga tertutup dan dari aplikasi
yang luas untuk luka bakar dalam bentuk senyawa bismuth terlarut. Hal ini
menyatakan bahwa pemberian bismut harus dihentikan ketika muncul gingivitis untuk
ulserasi dinyatakan serius stomatitis mungkin mengakibatkan. Hasil beracun
lainnya dapat berkembang, seperti perasaan samar-samar ketidaknyamanan tubuh,
adanya zat protein albumin atau lainnya dalam, diare urine, reaksi kulit dan
exodermatitis kadang serius.
Rute masuk: Penghirupan, kulit dan konsumsi.
Efek akut: Inhalasi: RACUN. Mungkin debu
gangguan menyebabkan iritasi pernapasan. Dapat menyebabkan napas busuk, rasa
logam dan radang gusi. Tertelan: RACUN. Dapat menyebabkan mual, kehilangan
nafsu makan dan berat badan, malaise, albuminuria, diare, reaksi kulit,
stomatitis, sakit kepala, demam, sulit tidur, depresi, nyeri rematik dan garis
hitam dapat terbentuk pada gusi dalam mulut karena endapan sulfida bismut.
Kulit: Dapat menyebabkan iritasi. Mata: Dapat menyebabkan iritasi.
Efek kronis: Inhalasi: Dapat mempengaruhi fungsi
hati dan ginjal. Tertelan: Dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Dapat
menyebabkan anemia, garis hitam dapat terbentuk pada gusi dan ulcerative
stomatitis. Kulit: Dapat menyebabkan dermatitis. Mata: Tidak ada efek kesehatan
kronis direkam.
Kondisi medis umumnya diperburuk
oleh paparan:
Pra-ada kulit dan gangguan pernapasan. Bismuth tidak dianggap sebagai
karsinogen manusia.
B. Efek Bismuth pada Lingkungan
Bismuth logam tidak dianggap beracun
dan menimbulkan ancaman minimal terhadap lingkungan. Senyawa bismut umumnya
memiliki kelarutan sangat rendah tetapi mereka harus ditangani dengan
hati-hati, karena ada informasi yang terbatas tentang efek mereka dan nasib di
lingkungan.
BAB III
KESIMPULAN
Di antara logam berat lainnya, bismut tidak berbahaya seperti
unsur-unsur tetangganya seperti Timbal, Thallium, dan Antimoni. Dulunya, bismut
dikenal sebagai elemen dengan isotop yang stabil, namun sekarang diketahui
bahwa itu tidak benar. Tidak ada material lain yang lebih natural diamagnetik dibandingkan bismut. Bismut mempunyai ketahanan listrik yang tinggi. Ketika terbakar dengan oksigen, bismut terbakar dengan
nyala yang berwarna biru.
Unsur
ini merupakan kristal putih, logam yang
rapuh dengan campuran sedikit bewarna merah jambu. Ia muncul di alam tersendiri.
Bismut merupakan logam paling diamagnetik, dan konduktor panas yang paling
rendah di antara logam, kecuali raksa. Ia memiliki resitansi listrik yang
tinggi dan memiliki efek Hall yang tertinggi di antara logam (kenaikan yang
paling tajam untuk resistansi listrik jika diletakkan di medan magnet).
Bismut
banyak digunakan dalam kehidupan antar lain:
- Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
- Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
- Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acrilic fiber
- Bismut telah digunakan dalam peyolderan, bismut rendah racun terutama untuk penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan.
- Sebagai bahan lapisan kaca keramik.
- Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik.
- Bismut subnitrate and subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
DAFTAR PUSTAKA
Juniar,
Anna. 2012. Kimia Analitik Kualitatif.
Medan: Universitas Negeri Medan.
Situmorang,
Manihar. 2012. Kimia Analitik. Medan:
Universitas Negeri Medan.
Svehla, G. 1985. Vogel Analisis Anorganik Kualitatif Makro
dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar