BAB
II
ISI
ISI
I.
Sejarah Bismuth
Bismut berasal dari bahasa latin yaitu bisemutun
dan dari bahasa Jerman yaitu
Wismuth.
Pada masa awalnya, bismut sempat disangka sebagai seng dan timbal karena bismuth mempunyai kemiripan dengan elemen itu. Basilius akhirnya menjelaskan sebagian sifatnya di tahun
1450. Claude Francois Geoffroy
menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam ini berbeda dengan timbal.
Nama
bismut berasal dari kata Jerman berarti "massa putih". Bismut telah
dianggap sebagai elemen stabil terberat yang terjadi secara alamiah. Baru-baru
ini telah ditemukan sangat sedikit radioaktif: isotop perusahaan hanya alai bismuth-209 meluruh
melalui peluruhan alpha ke
talium-205
dengan waktu paruh
lebih dari satu milyar
kali perkiraan usia alam
semesta. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik
dan merupakan unsur kedua setelah raksa
yang memiliki konduktivitas
termal terendah. Senyawa bismuth bebas timbal
sering digunakan sebagai bahan kosmetik dan dalam bidang medis.
Bismut telah biasa toksisitas rendah untuk logam berat.
II.
Persenyawaan
dan Ikatan Bismut
Sama
halnya dengan antimony,
Bimut dengan konfigurasi electron [Xe] 4f14 5d10
6s2 6p3
Bismuth cenderung memenuhi aturan octet, maka
unsure bismut kurang 3 elektron dan cenderung pemakaian electron bersama dan membentuk ikatan kovalen dengan orbital
overlap (tumpang tindih). Contohnya
BiF5, dengan bentuk trigonal bipiramida.
Persenyawaan bismuth anatara lain :
Ø Trihidrida : Bismutin (BiH3)
Ø Oksida bismut : Bismut trioksida (Bi2O3)
Ø Bismut hidroksida : Bi(OH)3
Ø Halida
·
Trihalida
: Bismut triklorida (BiCl3), Bismut tribromida (BiBr3), Bismut
triiodida (BiI3)
·
Pentahalida
: Bismut pentafluorida (BiF5)
III.
Sumber dan Kelimpahan Bismut dialam
Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira 2 kali lebih
berlimpah daripada emas. Biasanya tidak ekonomis bila menjadikannya sebagai
tambang utama . Melainkan biasanya diproduksi sebagai sampingan
pemrosesan biji logam lainnya misalnya timbal, tungsten dan campuran logam
lainnya.